Hompimpa, Ritual sebelum melakukan suatu permainan tradisional

Setelah 15 tahun lebih, saya baru tau nih makna dari kalimat "hompimpah alaium gambreng" adalah "Dari tuhan kembali ke tuhan Ayo bermain" yang di terjemahkan oleh Komunitas Fakta Bahasa dari bahasa Sansekerta. Walau begitu, menurut Mohammad Zaini Alif, pakar permainan tradisional Indonesia yang menyebutkan arti dari kalimat “hompimpa alaium gambreng” belum diketahui secara pasti. Ia mengatakan, bahwa memang agak sulit untuk menelusuri asal mula kalimat hompimpa tersebut.

Kalimat hompimpah ini kerap kali sering kita pakai untuk menentukan siapa yang menang dan kalah sebelum melakukan suatu permainan dengan menggunakan telapak tangan yang dilakukan oleh minimalnya tiga orang.

Memang hampir di setiap permainan tradisional seperti main petak umpet, kejar - kejaran, dan sebagainya, sudah pasti diawali dengan "ritual" pengundian dulu ini. namun didaerahku yang favorite itu malah "cingciripit" karena praktis.

Untuk 'Hompimpa' Didaerahku masih ada kalimat tembahan seperti "Mak Ijah pake baju rombeng", "Sakali jadi" atau langsung "gambreng" dan seterusnya jika masih banyak peserta yang belum gugur hingga  menyisakan 2 peserta terakhir, kemudian diakhiri dengan 'Batu Kertas Gunting'.

Cara melakukan hompimpa

Semua peserta berkumpul hingga membentuk sebuah lingkaran sambil menjulurkan satu tangan seperti ini

Para peserta menyanyikan sebuah kalimat dengan lirik 'hompimpah alaium gambreng' sambil membulak - balikan tangan dengan cara diayunkan .

Ketika kata 'gambreng' dikatakan, semua peserta harus berhenti mengayunkan tangan. kemudian ditunjukkan bagian telapak atau punggungnya.

Sehingga tangan yang menghadap ke arah yang sama dengan jumlah sedikit akan keluar meninggalkan permainan, biasanya dianggap menang tapi itu tergantung bagaimana kesepakatan. Proses itu dilakukan berulang-ulang hingga hanya terdapat dua peserta. setelah tersisa dua peserta kemudian di ikuti dengan 'Batu Kertas Gunting' untuk menentukan siapa yang keluar permainan.

Begitupun jika ada kalimat tambahan seperti 

'Mpok Ipah pakai baju rombeng' 

atau 

'Mak Ijah pake baju rombeng' 

Maupun kalimat tunggal seperti 'Gambreng' saja. Tergantung daerah juga, karena kalimat tambahan beda beda untuk tiap daerah, Intinya Pas diakhir kalimat, semua peserta harus berhenti menggerakan tangannya

Gambreng ini juga merupakan representasi atau simbol permulaan dari segala kehidupan. Lebih dalamnya lagi, hompimpa juga bermakna sebagai cerminan sikap musyawarah yang tinggi, siap menerima kesepakatan, lalu mampu menumbuhkan kebersamaan antar-individu

goodnewsfromindonesia, wikipedia